Menikmati Sejuknya Air di Lokasi Wisata Brayeun
Banda Aceh - Dimana tempatnya bisa mandi, sambil
berperahu, dikelilingi pohon duren terus kalau lapar bisa makan gorengan? Kalau
Anda berada di Aceh maka salah satu pilihan yang tepat adalah bendungan Brayeun yang terletak di kecamatan Leupung
Aceh Besar, sekitar satu jam berkendaraan dari Banda Aceh.
Tempatnya tidak sulit dijangkau, sudah ada jalan aspal untuk mencapainya
walaupun 20 menit menjelang lokasi pengunjung harus bersiap-siap untuk
menikmati “rodeo” akibat jalan yang belum beraspal.
Semenjak tiga tahun belakangan ini
Brayeun menjadi primadona baru tujuan wisata bagi penduduk Banda Aceh dan
sekitarnya. Jika sebelumnya warga sudah terbiasa dengan wisata pantai atau air
terjun kini tempat wisata Brayeun menjadi salah satu pilihan utama. Selain
tempatnya sejuk dan rimbun, arena pemandiannya juga relatif aman, ada yang
dangkal walaupun ada yang dalam juga. Bahkan di pinggirannya bisa berdiri anak
usia tujuh tahun tanpa takut tenggelam. Mau berperahu pun enak, tinggal sewa
perahu karet yang tarifnya Rp.20 ribu/jam. Mau lebih murah juga bisa, tunggu
saja menjelang jam enam sore, ketika pengunjung sudah sepi dan lokasi juga mau
ditutup. Anda bisa puas berperahu tanpa takut disemprit pluit petugas yang
mengingatkan waktu telah habis.
Berkendaraan menuju lokasi sangat mengasyikan
apalagi pemandangan menjelang sampai di lokasi sangat memanjakan mata. Di
kiri-kanan jalan tampak sawah, bukit yang rimbun serta barisan pohon durian
yang bisa meneteskan air liur jika musim durian tiba. Jalanan memang tidak
terlalu lebar, hanya pas untuk dua mobil, dimana salah satu mobil harus
berhenti sejenak jika berpapasan dengan mobil lain.
Bagaimana dengan biaya yang harus
disiapkan? Beberapa pria yang berdiri di gerbang masuk mengutip uang Rp.10 ribu
kepada pengunjung yang menggunakan mobil. Namun di Brayeun saat penulis
mengunjungi beberapa waktu lalu, perhitungan tiket pengunjung sudah fair. Tiap
pengunjung dewasa dikenakan tiket masuk Rp.3000, anak-anak bebas tiket.
Pada sebuah tikungan sempit sudah
berdiri beberapa anak muda yang mengatur keluar masuk mobil. Lumayan juga
pelayanan yang diberikan. Tidak cuma hanya mengutip uang masuk tapi juga sudah
mulai profesional dalam mengatur pengunjung. Tapi sayangnya pengaturan yang
sudah baik itu menjadi tampak buruk dengan kutipan uang parkir yang mencapai
Rp.10 ribu! Pungutan ini tanpa disertai tanda bukti pembayaran dan layanan
apapun. Tapi sudahlah, mari kita nikmati kesejukan air bendungan Brayeun saja.
Memasuki lokasi pemandian, mulai tampak
keramaian para pengunjung. Lazimnya tempat wisata lokal, disepanjang jalan
masuk dipenuhi oleh penjual makanan ringan. Mereka menjual berbagai makanan
yang berbeda-beda tapi uniknya tiap warung selalu satu jenis makanan yang sama.
Setiap warung menyediakan goreng-gorengan seperti pisang goreng, tahu goreng, risol
dan lain-lain. Penjual memanfaatkan selera manusia yang suka akan makanan panas
setelah berdingin-dingin ria.
Mata kembali dimanjakan oleh hamparan
kolam bendungan Brayeun yang kira-kira seukuran lapangan bola kaki. Kolam
mempunyai hulu di kaki gunung yang masih rimbun pepohonan. Pemandangan masih
tampak asri. Di beberapa tempat tampak dinding tembok bendungan yang roboh,
mungkin suatu waktu pernah dihantam banjir bandang. Jenis banjir ini memang
sangat sering melanda kawasan pegunungan.
Ramai pengunjung, terutama anak-anak
muda yang mandi di kolam tersebut. Anak-anak juga tak ketinggalan mandi di
kolam berair sejuk, umumnya mandi disisi pinggir kolam yang memang dangkal,
sekitar setengah meter. Jika ingin berenang yang puas silahkan melompat ke tengah
kolam yang lebih dalam. Beberapa anak muda menampilkan atraksi lompat
jumpalitan dari sebatang pohon yang berada dipinggir kolam.
Indah dan nyaman memang menikmati
pemandian Brayeun Leupung ini. Apalagi jika pengelola mampu menjaga kerapian
dan kebersihan lokasi. Sebuah masalah klasik arena wisata yang nyaris terdapat
disemua tempat. Apalagi lahan parkir yang sempit, jalan yang belum beraspal
menjelang lokasi, jangan sampai hambatan-hambatan ini membuat orang enggan
berwisata. Bayangkan saja, mandi di kolam berair yang sejuk dikelilingi pohon
duren, amboi enaknya.
Berikut foto-foto nya :
Saleum Rakan
RANUP ATJEH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar