1. Potong
Jari ( Indonesia )
Tradisi
potong jari dilakukan Suku Dani asal Papua, Indonesia, bila ada kerabat dekat
meninggal. Memotong jari simbol sakit dan pedih ditinggalkan orang terkasih.
Jari
dilambangkan kerukunan, persatuan, dan kekuatan dalam diri manusia. Jari saling
bekerja sama melakukan apapun. Kehilangan satu ruas, maka hilanglah komponen
kebersamaan dan berkurangnya kekuatan.
2. Menumbuk
Mayat ( Tibet )
Ini
salah satu tradisi paling mengerikan di dunia. Bangsa Tibet selalu menumbuk
mayat keluarga atau kerabatnya sebab letak geografis tanah tidak bisa menguburkan
mayat secara normal. Hampir seluruh tanah diliputi batu dan air.
Setelah
mayat ditumbuk hingga halus, daging itu diberikan pada burung pemakan bangkai
yang banyak hidup di Tibet. Cara itu diyakini ruh akan kekal bersama burung
itu.
3. Harakiri
( Jepang )
Satu
lagi tradisi Jepang paling mengerikan yakni bunuh diri dengan menusuk perut.
Awalnya ini dilakukan oleh tentara samurai Negeri Matahari Terbit itu sebagai
lambang kesetiaan. Ini sangat menyiksa sebab pelaku harakiri harus menunggu
kehabisan darah setelah merobek dan mengeluarkan isi perutnya.
Sebelum
melakukan Harakiri, prajurit memilih sendiri teman untuk menyaksikan upacara
ini. Mereka juga memakai baju kebesaran dan makan makanan enak. Setelah
semuanya kelar, barulah dimulai prosesnya. Bila pelaku Harakiri menjerit
kesakitan, maka temannya itu harus memenggal kepalanya agar mempercepat
kematian.
4. Manusia Persembahan
( Amerika
Selatan dan Afrika )
Bangsa
di dua belahan bumi ini paling banyak melakukan praktek persembahan manusia
untuk alasan tidak masuk akal, seperti ucapan terima kasih pada roh dan dewa.
Manusia persembahan dipilih lalu dibunuh dengan cara berbeda-beda, yakni
dipenggal, dibakar hidup - hidup, dikubur hidup-hidup. Biasanya
anak kecil atau gadis masih perawan.
5. Duel Maut
( Bangsa Barat )
Duel
atau bertempur satu lawan satu dimulai sejak abad ke-15 pada bangsa barat.
Mereka berselisih hingga salah satu tewas. Mereka membuat peraturan sendiri dan
memilih sendiri senjata hendak digunakan.
Duel
terjadi jika ada pihak menantang pihak lain. Penyebabnya bermacam-macam, paling
banyak karena telah dihina oleh lawan.
6. Mumi
dilakukan sendiri ( Jepang )
Pemuka
agama Buddha di Jepang Utara pernah mempraktekkan tradisi mengerikan ini. Mereka
mengkonsumsi racun alami mematikan namun tidak membuat tubuhnya hancur.
Biarawan
Buddha ingin meninggal secara berturut-turut mengkonsumsi makanan khusus selama
tiga tahun. Lalu mereka meminum getah pohon Urushi. Getah ini menyebabkan
muntah dan membuat cairan tubuh cepat hilang. Kerusakan organ dalam tubuh juga
terjadi cepat.
7. Qamezani
( Iran )
Tradisi
ini dilakukan penganut Syiah di Iran untuk memperingati Hari Syura, hari
diyakini kemenangan Husein putra Ali bin Abi Thalib, salah satu khalifah paling
berpengaruh bagi Syiah. Dia mempertahankan Islam di Negeri Mullah itu dalam
perang Karbala.
Pecinta
Husein di hari Syura turun ke jalan dan menyakiti diri mereka hingga berdarah.
Baik lelaki maupun perempuan ingin merasakan perjuangan Hussein menegakkan
agama Allah SWT.
8. Ikat Kaki ( China )
Ikat kaki menjadi tradisi dikhususkan
untuk perempuan China saat Dinasti Ming berkuasa pada 618-907. Awalnya ada
anggapan, semakin kecil kaki, semakin cantik kaum hawa dipandang. Semiliar
perempuan rela mengalami penyiksaan agar mendapatkan bentuk kaki sempurna zaman
itu. Panjang kaki mereka yang melakukan ini hanya 15 sentimeter saja.
Saat terjadi revolusi Sun Yat Sen pada
1911 praktek ini dilarang sebab dinilai kejam.
9. Kasim ( Timur
Tengah )
Ini
salah satu tradisi mengerikan diperuntukkan lelaki di Timur Tengah. Kasim
merujuk pada kebiasaan membuang kemaluan kaum Adam sebab tidak lagi subur atau
alasan lainnya. Peradaban Sumeria pertama kali mempraktekkan ini.
Banyak
Kasim dipekerjakan di tempat-tempat strategis seperti menjadi komandan militer,
pejabat pemerintahan, hingga petugas keagamaan. Mereka dinilai tidak akan
tergoda merebut kekuasaan dan membangunnnya sebab tidak bisa mempunyai
keturunan.
10.
Sati ( India )
Sati
atau bakar diri hidup-hidup dilakukan oleh perempuan ditinggal mati suaminya.
Ini lambang kesetiaan pada pemilik hati sang hawa. Sati sering dilakukan mereka
berkasta tinggi. Hanya perempuan pilihan dapat melakukannya. Mereka dianggap
pahlawan sesuai ajaran Hindu.
Saleum Rakan
Ranup Atjeh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar