Senin, 17 Februari 2014

Penulisan Kutipan dalam Karya Ilmiah

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

       Dalam tulisan ilmiah, baik berupa artikel, karya tulis, skripsi, tesis, dan disertasi selalu terdapat kutipan. Kutipan adalah pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan. Seorang penulis tidak perlu membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah dibuktikan kebenarannya oleh penulis lain, penulis cukup mengutip karya orang lain tersebut.

1.2. Tujuan Penulisan

      Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan sedikit pengetahuan mengenai karya ilmiah, kutipan serta tata cara penulisan kutipan dalam karya ilmiah.

1.3.  Metode Penulisan

     Penulisan makalah ini menggunakan metode studi kepustakaan, yaitu suatu metode dengan membaca telaah pustaka tentang penulisan kutipan dalam karya ilmiah. Selain itu, penulis juga memperoleh informasi dari internet.



  
BAB II
ISI
Penulisan Kutipan dalam Karya Ilmiah

2.1       Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.

Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.
  
2.2       Pengertian Kutipan
Kutipan, sebuah kata yang mungkin semua orang belum mengetahui maksudnya apa. Disini kami akan mengulas sedikit mengenai kutipan.

 Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
Kutipan dapat berfungsi sebagai :          
a. Landasan teori
b. Sebagai penjelasan
c.Penguat pendapat yang dikemukakan penulis.

1. Kutipan Langsung
            Kutipan langsung merupakan pernyataan yang kita tulis dalam susunan kalimat aslinya tanpa mengalami perubahan sedikit pun. Bahan yang kita kutip harus direproduksi tepat seperti apa adanya sesuai sumber, termasuk ejaan, tanda-tanda baca, dan sebagainya.

            Tulisan ilmiah yang terlalu panjang berisi kutipan langsung, kelihatannya kurang mencerminkan kepribadian penulis sendiri, dan tulisannya seolah-olah merupakan koleksi pendapat orang lain. Apalagi jika kutipan-kutipan tersebut tidak disusun menjadi satu kerangka pemikiran yang utuh dan meyakinkan. Sebaiknya kutipan langsung intensitasnya tidak melebihi 30% dari seluruh kutipan yang ada.

            Kutipan langsung kadang-kadang memang diperlakukan dengan tujuan untuk mempertahankan keaslian pernyataan itu. Seseorang mungkin membuat pernyataan yang otentik, yang bila disalin ke dalam bentuk pernyataan yang lain, akan kehilangan keotentikannya. Kutipan langsung tidak dapat menghindari hal-hal berikut:
  1. mengutip rumus-rumus.
  2. mengutip peraturan-peraturan hukum, undang-undang, anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan sebagainya.
  3. mengutip peribahasa, sanjak, dialog drama.
  4. mengutip beberapa landasan pikiran yang dinyatakan dalam kata-kata yang sudah pasti.
  5. mengutip statemen ilmiah, dan
  6. mengutip ayat-ayat dari kitab suci.

v  Kutipan Langsung Panjang
Kutipan langsung panjang yang lebih dari tiga baris ketikan disebut kutipan langsung panjang. Kutipan langsung panjang diketik dengan jarak baris satu spasi tunggal pada garis tepi baru yang jaraknya empat ketukan huruf dari garis tepi (margin) atau tiga ketukan dari garis tepi yang baru. Ingat, kutipan langsung panjang tidak diapit dengan tanda kutip.

v  Kutipan Langsung Pendek
            Kutipan langsung dapat digolongkan ke dalam kutipan lansung pendek kalau tidak melebihi  tiga baris ketikan. Kutipan ini cukup dijalin ke dalam teks dengan meletakkannya di antara dua tanda petik.

2. Kutipan Tidak Langsung (Parafrase)
            Seorang ilmuwan dituntut untuk mampu menyatakan pendapat orang lain dalam bahasa ilmuwan itu sendiri yang mencerminkan kepribadiannya. Kutipan tidak langsung merupakan pengungkapan kembali maksud penulis dengan kata-katanya sendiri. Jadi, yang dikutip hanyalah pokok-pokok pikiran, atau ringkasan dan kesimpulan dari sebuah tulisan, kemudian dinyatakan dengan bahasa sendiri. Walaupun yang dikutip dari bahasa asing, tetapi tetap dinyatakan dengan bahasa Indonesia.

v  Kutipan Tidak Langsung Panjang
Kutipan tidak langsung sebaiknya dilakukan sependek mungkin, diperas sedemikian rupa sehingga tidak lebih dari satu paragraf. Namun, karena sesuatu hal kutipan tidak langsung dapat melebihi satu paragraf. Kutipan tidak langsung yang lebih dari satu paragraf  inilah yang disebut kutipan tidak langsung yang panjang.

Untuk parafrase yang lebih dari satu paragraf ini menimbulkan kesulitan bagaimana mengidentifikasi bahwa paragraf-paragraf itu merupakan kutipan, karen agaya penulisannya sama dengan gaya penulis. Untuk mengatasinya, yaitu dengan menyebutkan nama penulis yang dikutip pada permulaan parafrase dan memberikan angka catatan kaki pada akhir kalimat parafrase.

v  Kutipan Tidak Langsung Pendek
            Parafrase yang terdiri dari satu paragraf disebut kutipan tidak langsung pendek. Sebaiknya parafrase pendek ini disediakan tempat tersendiri, tidak dibaur dengan teks. Akan lebih baik lagi parafrase itu diambil dari satu sumber. Akan tetapi jika ide, pendapat, atau kesimpuln yang dikutip itu berasal dari bermacam-macam sumber dan sangat mirip satu sama lain, lebih baik diparafrasekan dalam satu paragraf dengan menyebutkan semua sumbernya.

2.3       Penulisan Kutipan dalam Karya Ilmiah

Menyisipkan kutipan-kutipan dalam sebuah tulisan ilmiah bukanlah merupakan suatu keaiban. Tidak jarang pendapat, konsep, dan hasil penelitian dikutip kembali untuk dibahas, ditelaah, dikritik, dipertentangkan, atau diperkuat.

Dengan kutipan, sebuah tulisan akan terkait dengan penemuan-penemuan atau teori-teori yang telah ada. Namun demikian, kita hanya mengutip kalau memang perlu. Janganlah tulisan kita itu penuh dengan kutipan. Di samping itu kita harus bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan, terutama kutipan tidak langsung.

Ø  Mengutip dari Kutipan

Mengutip dari kutipan harus dihindari, tetapi dalam keadaan terpaksa, misalnya sulit menemukan sumber aslinya, mengutip dari kutipan bukanlah merupakan suatu pelanggaran.
            
Apabila seorang penulis terpaksa mengutip dari kutipan, Ia harus bertanggung jawab terhadap ketidaktepatan dan ketidaktelitian kutipan yang dikutip. Selain itu, pengutip wajib mencantumkan dalam catatan kaki bahwa Ia mengutip sumber itu dari sumber lain. Kedua sumber itu dituliskan dalam catatan kaki dengan dibubuhi keterangan ”dikutip dari”.

Pada dasarnya terdapat dua cara untuk mengutip suatu sumber, yaitu secara langsung (asli) dan secara tidak langsung (menyadur). Kutipan langsung adalah kutipan yang mengambil secara persis kata demi kata dari sumbernya.

Sedangkan kutipan secara tidak langsung adalah kutipan yang sudah diubah dengan kata-kata sendiri. Kedua jenis kutipan tersebut diperkenankan dalam penulisan karya tulis ilmiah.

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan kutipan, yaitu:
a. Kutipan haruslah relevan dengan masalah yang sedang dibahas dan hendaknya tidak terlampau panjang.
b. Jika penyaduran (kutipan tidak langsung) mengakibatkan perubahan arti dan kesalapahaman, maka kutipan langsung merupakan pilihan terbaik.


  

BAB III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan
Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedia, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya. Menyisipkan kutipan-kutipan dalam sebuah tulisan ilmiah bukanlah merupakan suatu keaiban. Tidak jarang pendapat, konsep, dan hasil penelitian dikutip kembali untuk dibahas, ditelaah, dikritik, dipertentangkan, atau diperkuat.





DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.co.id
http://www.wikipedia.com
Akhadiah, Sabarti, Maidar G. Arsjad, dan Sakura N. Ridwan. 1998.
Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga.

           



.
Saleum Rakan

2 komentar:

skripsi mengatakan...

ow thx, very nice post.
yang butuh referensi skripsi silahkan klik saya

Anak Unsri mengatakan...

artikel yang sangat bermanfaat untuk mahasiswa

Posting Komentar