Makam Sultan Iskandar Muda – Bagi masyarakat Aceh tentunya sudah
kenal dengan Sultan Iskandar Muda? Sultan yang arif dan bijaksana ini merupakan
tokoh yang sangat penting dalam masa kesultanan Aceh dan bahkan beliau
merupakan sultan terbesar dalam sepanjang sejarah kesultanan Aceh yang di
pimpinnya pada tahun 1607 sampai tahun 1636.
Lokasi dan Transportasi
Makam Sultan Iskandar Muda sekarang dapat ditemukan di dalam
komplek baperis, kelurahan peuniti, kecamatan baiturrahman, banda Aceh. Untuk
menuju lokasi wisata sejarah makam Sultan Iskandar Muda ini cukuplah gampang,
walau tidak ada angkutan umum atau biasa masyarakat Aceh menyebutnya labi labi
yang melintas ke jalan ini, namun pengunjung bisa naik labi labi untuk lebih
mendekati lokasi ini.
Dengan tarif sebesar Rp 2.000*), Pengunjung bisa memilih naik labi
labi dengan jurusan terminal keudah – lambaro, jurusan terminal keudah –
seulimum, jurusan terminal keudah – indrapuri atau jurusan terminal keudah –
montasik.
Rute jalan yang dilewati labi labi ini mulai dari terminal keudah
menuju jalan cut mutia, dilanjutkan ke jalan tepi kali dan menuju ke jalan
inpres. Kemudian menuju jalan diponegoro, lalu ke jalan sultan mahmudsyah dan
ke jalan Teuku cik di tiro.
Di persimpangan antara jalan sultan mahmudsyah dan jalan Teuku Cik
di tiro ini pengunjung dapat turun di dekat jembatan dan di sebelah kanan jalan
persis setelah jembatan akan ada jalan kecil lurus yang beraspal, pengunjung
tinggal berjalan kaki menelusuri jalan aspal lurus tersebut, tidak begitu jauh
berjalan maka pengunjung akan tiba di komplek makam Sultan Iskandar Muda yang
berada di sebelah kiri jalan.
Alternatif angkutan lainnya, pengunjung dapat menggunakan becak
motor, dengan tarif yang di pasang sekitar Rp 7.000*), maka pengunjung akan
diantar ke lokasi makam dengan waktu yang lebih cepat.
Sejarah Singkat
Pada masa pemerintahannya, Sultan Iskandar Muda mampu menjadikan
Aceh sebagai pusat perdagangan dunia dan menjadikan Aceh peringkat lima
kerajaan islam terbesar di dunia. Tak heran jika pada masa itu, Aceh menjadi
tempat pembelajaran agama islam di dunia.
Sultan Iskandar Muda adalah keturunan dari Raja Darul Kamal yang
merupakan leluhur dari sisi ibu, sedangkan dari leluhur ayah adalah keturunan
dari Raja Makota Alam. Kedua kerajaan itu dulunya berdekatan yang hanya
dipisahkan oleh sungai. Iskandar muda lah yang akhirnya berhak sendiri atas
tahta dari ke dua kerajaan itu. Ke dua kerajaan itu akhirnya bergabung dan
inilah awal mula berdirinya kerajaan Aceh Darussalam.
Sultan Iskandar Muda menikah dengan dengan seorang putri yang
berasal dari kesultanan Pahang yang bernama Putro Phang dan memiliki seorang
putra yang bernama Meurah Pupok dan seorang putri yang bernama Puteri Seri
Alam. Sang sultan sangat mencintai istrinya dan karena cinta nya inilah awal
dibangunnya sebuah gunongan di taman istana.
Pembangunan gunongan itu dibuat untuk menyenangkan hati istrinya
yang sedang sedih karena rindu dengan kampung halaman. Itulah wujud bukti cinta
yang diberikan Sultan Iskandar Muda kepada istrinya putro phang.
Keadilan yang dijunjung tinggi oleh Sultan Iskandar Muda ini juga
pernah di buktikannya, walau terhadap anaknya sendiri. Beliau membunuh putranya
sendiri yang bernama meurah pupok karena melakukan kesalahan yang membuat malu
kerajaan.
Meurah pupok dituduh melakukan perzinahan dengan istri orang,
perzinahan ini diketahui oleh suaminya yang lalu membunuh istrinya, lalu
suaminya pergi menghadap sang sultan untuk mengadukan kejadian ini, setelah itu
suaminya pun bunuh diri di hadapan sultan.
Melihat kejadian itu sang sultan pun marah dan langsung mencari
anaknya meurah pupok, saat berhasil menemukan anaknya sang Sultan Iskandar Muda
pun langsung mencabut pedang dan membunuh putranya. Itulah bukti keadilan yang
ditegakkan oleh Sultan Iskandar Muda. Sampai akhirnya beliau wafat dan
kepemimpinan diteruskan oleh menantunya, yaitu Sultan Iskandar Tsani.
Wisata
Makam beliau sangat terawat dan bersih, terdapat pagar pembatas
yang mengelilingi makam Sultan Iskandar Muda ini serta ditambah atap yang
memiliki tingkat tiga menambah kesan makam ini sangat megah. Ukiran ukiran
kaligrafi yang terdapat sepanjang sisi makam menambah kesan islami yang pernah
berjaya pada masa kepemimpinannya.
Di luar pagar makam tepatnya disamping makam terdapat pohon besar
yang rindang, membuat suasana sekitar tetap sejuk walau cuaca sedang panas. Di
bawah pohon terdapat pula meriam yang diletakkan menghadap ke arah depan jalan
masuk makam, menambah kesan betapa hebatnya Sultan Iskandar Muda ini dalam masa
kepemimpinannya.
Di depan pintu masuk makam terdapat tugu yang menceritakan kisah
singkat tentang makam Sultan Iskandar Muda sebagai pahlawan nasional dan dari
lapangannya yang sudah di beri keramik ini terlihat jelas nama Sultan Iskandar
Muda pada tugu di sebelah kanan bangunan.
Kebanyakkan dari wisatawan yang berkunjung ketempat ini bertujuan
untuk berziarah untuk mengenang seorang tokoh besar baik dalam bidang agama
ataupun pahlawan di kota yang memiliki julukkan serambi mekah ini. Tak hanya
berziarah, tentunya mereka juga mengirimkan doa kepada sang Sultan.
Makam ini, juga berdampingan dengan beberapa makam pahlawan
lainnya, jadi selain berziarah ke makam sang Sultan, anda juga bisa mengunjungi
makam dari beberapa pahlawan Indonesia.
Saleum Rakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar