Bosan dengan wisata pantai? Sesekali tidak ada
salahnya mencoba destinasi wisata alam lainnya yang lebih memacu adrenalin.
Salah satunya adalah dengan mengunjungi wisata air terjun Kuta Malaka yang terletak di Samahani, Kecamatan Kuta
Malaka Kabupaten Aceh Besar.
Air terjun ini tidak hanya indah, tetapi juga sejuk,
airnya berwarna hijau dan sangat dingin. Udara di sekitarnya masih sangat
bersih dan segar. Sabtu, 21 April kemarin The Atjeh Post berkesempatan
mengunjungi air terjun yang ramai dibicarakan orang tersebut. Berada di sini
tidak hanya membuat pikiran menjadi segar, tetapi membuat kita lupa sejenak pada
kesibukan rutinitas yang padat.
Ekosistem di sekelilingnya juga masih sangat alami,
banyak satwa liar yang masih ada di sekitar tempat ini, aneka burung
warna-warni dan kicaunya yang merdu adalah suguhan alam yang tidak akan
terlupakan, kadangkala kita juga bisa mendapati jejak rusa atau harimau yang
berada di kawasan tersebut.
Beberapa tahun yang lalu wisata air terjun ini masih
menjadi tempat favorit bagi masyarakat untuk menghabiskan waktu akhir pekannya.
Suasana alam pegunungannya yang sejuk dan indah membuat siapa pun yang datang
ke sana akan berdecak kagum.
Sekarang kondisi jalan menuju ke air terjun sudah
rusak parah, ketika hujan ruas jalan banyak yang membentuk parit - parit kecil
yang digenangi air, apalagi dengan kondisi jalan yang tidak teraspal membuat
masyarakat enggan untuk berkunjung.
Kondisi ini seolah menegaskan bahwa pemerintah masih
setengah-setengah dalam mengembangkan dan mengelola objek wisata alam yang bisa
menjadi sumber pedapatan daerah.
Terletak di atas ketinggian 600 meter di atas
permukaan laut, air terjun ini oleh sebagian anak - anak Pencinta Alam disebut
sebagai air terjun 17 tingkat, dengan ukuran tinggi air yang bervariasi setiap
tingkatnya.
Tingginya rata-rata dari satu meter sampai 10 meter
lebih, lebarnya juga bervariasi, berkisar antara tiga meter sampai lima meter.
Tekstur bebatuannya yang cadas membuat kondisi badan sungai menjadi licin dan
menimbulkan suara gemericik yang keras ketika air mengalir.
Karena keterbatasan waktu The Atjeh Post hanya sempat
mencapai beberapa tingkat air terjun saja, apalagi medannya masih agak sulit
untuk dijangkau ke semua tingkatannya.
Untuk sampai ke tempat ini membutuhkan waktu kurang
lebih 30 menit dari kota Banda Aceh, dengan jarak tempuh sekitar 20 kilo meter.
Dari simpang Kuta Malaka kita memerlukan waktu sampai satu jam untuk bisa
mencapai ke lokasi wisata.
Saat musim kemarau tekstur jalan yang berbukit-bukit
membuat badan jalan menjadi berpasir, bukan hanya menyulitkan ketika roda
kendaraan melaju di atasnya tetapi juga berdebu. Lain lagi ketika musim
penghujan, jalan menjadi licin dan sukar ditempuh kecuali dengan kendaraan
jenis tertentu seperti trail dan pengendara yang benar-benar menguasai medan
ekstrem.
Lem, salah seorang warga Samahani yang ikut merintis
membuka jalan ke air terjun bebera tahun lalu mengatakan bahwa jumlah
pengunjung menjadi sepi sejak kondisi jalan semakin rusak.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan tahun lalu
saat jalan menuju air terjun baru di buka dan jalur lintasnya masih mudah
dilalui.
“Pemda Aceh Besar rencananya akan membangun tempat
wisata ini, dan akan dilakukan dalam waktu dekat ini, rencananya jalan ini akan
tembus sampai ke Jantho namun untuk sementara ini sedang terhenti karena sedang
berlangsungnya pesta demokrasi,” kata Lem kepada The Atjeh Post, Sabtu, 21
April 2012.
Sehari - hari Lem mengelola kebun buah naga yang
berada di sekitar air terjun, lebih jauh Lem mengatakan kondisi jalan semakin
beresiko bagi pengunjung. “Jalannya belum padat dan tanjakannya tinggi, dan itu
sangat beresiko,” katanya.
Saleum Rakan
RANUP ATJEH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar